Advertisement
Tepat di atas tanah yang luas di daerah Caerphilly, Wales Selatan, Inggris, sebuah patung kuda pony besar dengan ketinggian 200 meter dibentuk dengan menggunakan serpih batu bara. Tidak tanggung-tanggung, patung ini menghabiskan 60.000 ton serpih batu bara. Patung ini merupakan hasil rancangan dari seorang seniman yang bernama Mick Petts. Patung ini sengaja dibuat untuk mengenang jasa-jasa yang sudah diberikan oleh kuda pony yang pada waktu itu membantu pekerjaan tambang batubara dimana kuda pony ini menjadi pengangkut bak batubara. Hal ini bertujuan untuk menjadi pengingat dari masa lalu industri yang sudah mengubah Inggris.
Sejarah yang melatarbelakangi
Batubara adalah bahan bakar dari Revolusi Industri yang menempatkan Inggris di garis depan selama lebih dari 100 tahun di abad ke-20 hingga awal abad ke-19. Batubara menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk mesin uap yang menjadi salah satu kontribusi Inggris yang paling signifikan dalam sejarah manusia.
Kuda, kuda pony dan keledai yang biasa digunakan di tambang batubara bawah tanah di Amerika Utara dan Eropa, dari pertengahan ke-18 sampai pertengahan abad ke-20. Sebelumnya, anak-anak dan perempuan yang bekerja untuk membawa atau menyeret batubara dari tambang. Karena kondisi tambang yang menjadi lebih dalam dan jarak menjadi lebih jauh, mereka diganti dengan "kuda pony". Biasanya, mereka akan bekerja shift delapan jam setiap hari, di mana mereka mungkin mengangkut 30 ton batubara di bak pada ruang yang sempit hanya seukuran kereta api bawah tanah saja. Karena kondisi kuda lambat laun akan berusia tua, akhirnya jam kerja mereka pun dipotong menjadi 4 jam kerja saja. Kuda ini tinggal hampir sepanjang waktu hidupnya di bawah tanah, dimana mereka diberi makan diet dengan proporsi tinggi jerami cincang dan jagung, mereka akan dibawa keluar tambang hanya selama liburan tahunan saja. Karena kuda pony ini milik perusahaan tambang, mereka sangat berharga.
Pada puncaknya sekitar tahun 1913, ada sebanyak 70.000 kuda pony yang bekerja di bawah tanah di Inggris. Namun, dalam beberapa tahun kemudian, pengangkutan mekanik pun mulai diperkenalkan di jalan-jalan bawah tanah utama. Sehingga pada tahun 1984, kuda pony yang masih digunakan hanya tinggal 55 ekor saja, kuda ini adalah milik Badan Batubara Nasional di Inggris, terutama dipekerjakan di lorong modern di Ellington, Northumberland. Ketika Ellington ditutup untuk pertama kalinya pada tahun 1994, ada empat kuda yang masih bekerja. Dan kuda yang bernama “Robbie” adalah kuda paling terakhir yang bekerja ditambang batubara bawah tanah Inggris. Ia pun akhirnya pensiun pada bulan Mei 1999. Maka dengan pensiunnya Robbie, berakhirlah sudah penggunaan kuda untuk mengangkut batubara.
Akan tetapi, menurut sejarah, patung yang terbuat dari 60.000 ton serpih batu bara itu adalah patung kuda pony yang bernama “Sultan”. Sayangnya, tidak ada informasi apapun mengenai kuda pony yang bernama Sultan ini. Sedikit informasi yang didapat hanyalah kuda Sultan ini bekerja di tambang batubara Penallta yang kemudian ditutup pada tahun 1991. Tanah bekas tambang pun terlantar dan berubah menjadi taman, dimana tempat patung “Sultan” itu berdiri. Selain itu juga ada banyak jalan, dua danau serta rawa, bahkan ada perencanaan dimana akan dibangun perumahan baru di tempat itu.
Artikel Menarik Lainnya:
besar sekali ya patungnya sangat megah
BalasHapus